SetiapBid’ah yang tidak menyalahi Alquran, Sunah, dan Ijma’ adalah bid’ah mahmudah atau ghairu madzmumah. Sedangkan bid’ah yang tercela (madzmumah) adalah bid’ah yang tidak memiliki dasar syar’i sama sekali. c. Imam Nawawi. Bid’ah menurut Imam Nawawi dibagi menjadi dua, bid’ah hasanah dan bid’ah qabihah. d.
Mungkin org org yang awam tidak begitu menyadari perbedaan besar antara akidah yang dijalani Ahlusunnah wal jamaah dengan Akidah Ala wahabi. Sehingga sebagian diantarnya ada yang berhujah dengan keduanya karna tidak bisa membedakannya dan akibatnya..terjadi kerancuan bahkan menimbulkan kesalah pahaman yang makin org semacam ini..hanya mengikuti saja pendapat sebagian org tanpa berfikir jauh jika ada hal yang salah dalam pemahamnnya. Lucunya lagi ada yang mengaku Ahlusunnah wal jama`ah..namun apa yang ia sampaikan..justru paham paham wahabi. Ada pula wahabi wahabian..alias pengikut taglid yang sebenarnya tidak byk paham akidah wahabi namun kemudian malah apa yang ia utarakan..justru paham paham Ahlususnnah wal jama`ah…yang dia anggap itu ajaran celakanya lagi ia ngotot mempertahankannya dgn mengatakan “ Inilah akidah wahabi yang benar. Untuk memahami apa sebenarnya yang menjadi pokok persoalan antara ahlusunnah wal jam`ah dgn wahabi, berikut ini penulis mencoba menjelaskan sebagian dari permasalahan itu ; 1/ Persoalan MAHA SUCI ALLAH DARIPADA SIFAT DUDUK atau BERSEMAYAM Pendapat Aswaja Menganggap atau mengatakan bahwa Allah duduk atau bersemayam di atas arasy atau di atas kursi Adalah suatu hal yang keliru karna yang demikian itu adalah sifat makhluk Allah bukan sipat Allah. DALILNYA Firman Allah Ta’ala “DiaAllah tidak menyerupai sesuatu pun daripada makhlukNya,baik dari satu segi maupun dari semua segi, dan tidak ada sesuatu pun yang menyerupaiNya”Asyura ayat11 Pendapat Wahabi Wahabi menyamakan Allah dengan manusia dan juga berkata“Allah duduk di atas kursi” RUJUKANNYA lihat Kitab mereka Fathul Majid,Karangan Abdul Rahman bin Hasan bin Mohd bin Abdul wahab,m/s356,Cetakan Darul Salam,Riyadh. Arab saudi 2/ Persoalan MAHA SUCI ALLAH dan JISIM Pendapat Aswaja Allah Ta’ala tidak sama dengan makhlukNya, Dia tidak mempunyai anggota dan jisim sebagaimana Yang dimiliki oleh makhluk. DALILNYA . Firman Allah Ta’ala_ ليس كمثله شى Maksudnya “Dia Allah tidak menyerupai sesuatu pun dari makhlukNya baik dari satu segi maupun dari semua segi, dan tidakada sesuatu pun yang menyerupaiNya”.Asyura ayat11 Pendapat Wahabi Ibnu Baz berkata “penafian jisim dan anggota bagi Allah adalah suatu yang dicela” Rujukannya lihat Kitabnya Tanbihat Fi Rod Ala Man Taawwal Sifat,m/s 19, karangan Ibnu Baz, terbitan Riasah Ammah lilifta’Riyadh. Arab saudi 3/ Persoalan MAHA SUCI ALLAH DARI TEMPAT Pendapat Aswaja Allah Ta’ala wujud tanpa tempat, karena Dia yang menjadikan tempat yang mempunyai batasan batasan,kadar tertentu dan bentuk sedangkan Allah tidak bisa disifatkan sedemikian. Dalilnya Sabda Nabi “Allah wujud pada azaladaNya tanpa permulaan,dan belum wujud sesuatu selainNya” al-Bukhari,isnad sahih Pendapat Wahabi Ibnu Baz mengatakan bahwa zat Allah Ta’ala itu di atas arasy salah satu rujukannya Lihat Majalah Haji, Nomor 49, juzuk 11 tahun 1415 hijrah,m/s 73 -74 Makkah. Arab saudi 4/ Persoalan TENTANG ABU JAHAL dan ABU LAHAB Pendapat Aswaja Abu jahal dan Abu lahab bukanlah dari kalangan orang Islam sebagaimana di jelaskan dalam Alquranul kariim dan tidak bisa terbantahkan kekuatan firman Allah. Dalilnya Firman Allah Ta’ala mengenai Abu lahabMaksudnya kelak dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala.Almasad ayat 3 Pendapat Wahabi Wahabi mengatakan bahwa Abu jahal lebih mulia dan mengamalkan serta peng-ESA-an tauhid mereka kepada Allah daripada orang Islam umumnya yang mengucap dua kalimah syahadah. yang dimaksudkan dengan orang Islam di sini ialah mereka yang bertawassul dengan wali-wali dan para solihin dimana pengertian tawasul menurut wahabi seperti menyembah berhala,Batu,org mati atau sejenisnya Rujukan mereka Lihat Kitab mereka Kaifa Nafham Attauhid,Karangan Mohd Basmir,m/s 16 Riyadh. Arab saudi 5/ Persoalan TENTANG ULAMA Asya’irah dan Maturidiah Pendapat Aswaja Pengikut Asya’irah dan Maturidiah adalah golongan Ahlus Sunnah wal jama’ah Rujukannya Al hafiz Murtadha jika disebut Ahlus sunnah wal- jamaah yang dimaksudkannya ialah Asyairah dan Maturidiah kitab Ithaf sadatil Muttaqin Pendapat Wahabi Sholeh bin Fauzan wahabi berkata“pengikut Asya’irah dan Maturidi tidak layak digelar sebagai Ahlussunnah wal jamaah Rujukannya Kitabnya Min Masyahir Almujaddidin Fil Islam,m/s 32, terbitanRiasah Ammah lilifta’Riyadh. Arab saudi 6/ persoalan NABI ADAM Pendapat Aswaja Ijma’ ulama mengatakan bahawa Adam adalah nabi Dalilnya ”dari Abi umamah, seorang lelaki bertanya nabi “wahai rasulullah adakah Adam itu seorang nabi”? Beliau menjawap “ya, diturunkan wahyu kepadanya” Ibnu Hibban. Pendapat Wahabi Wahabi mengatakan bahwa Adam bukanlah nabi ataupun rasul Rujukannya kitab mereka Al-iman Bil Anbiya’ Jumlatan,Karangan Abdullah bin Zaid,cetakan Maktabah Islami, Beirut. 7/ Persoalan PENGIKUT Imam Asy’ari Pendapat Aswaja Pengikut-pengikut Imam Asy’ari adalah golongan umat Islam dalilnya Ahlus Sunnah wal Jama’’ah di kalangan umat Islam di seluruh dunia adalah golongan asy’ari dan maturidi dan tidak dkatakan Islam jika mereka tidak mengucapkan dua kalimah shahadat sebagi tanda perkara kadar keIman mereka hanya Allah yang memutuskan. Pendapat Wahabi Wahabi berdusta dengan mengatakan bahawa kebanyakan Ahlus Sunnah mengkafirkan pengikut asya’irah. Rujukannya Kitab mereka Fathul Majid,Karangan Abdul Rahman m/s 353 Terbitan maktabah Darul Salam, Riyadh. Arab saudi 8/ Persoalan BERSHOLAWAT KPD NABI Pendapat Aswaja Boleh melafazkan selawat atas hal lain yang perlu diketahui, tidak sempurna Sholat seorang hamba Allah tanpa sholawat dan salam ketika duduk tahyat awal/akhir dan ketika mengakhiri sholat. Dalilnya Lafaz selawat ini tidak terbantahkan dengan penjelasan Al-quran dan hadist Pendapat wahabi Ibnu Baz berkata “lafaz selawat itu adalah syirik” Rujukan mereka lihat Kitab mereka Kaifa Ihtadaitu Ila Tauhid,Karangan Mohd Jamil Zainu, m/s 83 dan 89,TerbitanDarul Fatah 9/ Persoalan API NERAKA & ORANG KAFIR. Pendapat Aswaja Api neraka tidak akan fana’ binasa, dan azab siksaan terhadap orang-orang kafir akan berkekalan selama lamanya Dalilnya Firman Allah “Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala,mereka kekal di dalamnya selamalamanya,mereka tidak memperolehi perlindungan maupun penolong”.al Ahzab ayat 65 Pendapat Wahabi Wahabi mengatakan bahwa api neraka itu akan binasa dan orang-orang kafir itu tidak diazab selama-lamanya. Rujukannya Kitab mereka Qaulul Mukhtar Li Fanainnar,Karangan Abdul karim alhamid,m/s 8, Arab saudi 10/ Persoalan ALLA TA’ALA TDK SAMA DG SESUATU YG BARU Pendapat Aswaja Allah Ta’ala tidak menyerupai manusia kerana Dia pencipta mereka, dan pencipta itu tidak menyamai apa yang diciptakan makhluk, Dia bukanlah zat yang bergambar, berbentuk dan tidak mempunyai kadar yang tertentu. Dalilnya Firman Allah _ ليس كمثله شى Maksudnya “Dia Allahtidak menyerupai sesuatu pun dari makhlukNya baik dari satu segi mahupun dari semua segi, dan tidak ada sesuatu pun yang menyerupaiNya”.Asyura ayat11 Pendapat Wahabi Wahabi mendakwa bahwa Allah mencipta manusia sama dengan rupa bentukNya. Rujukannya lihat asli Kitab mereka Aqidah Ahlul Iman Fi Khalq Adam Ala Suratir Rahman,Karangan Mahmud Al Tuwaijiri,m/s 76Arab saudi kitab ini dipuji oleh Ibnu baz 11/ Persoalan Lafaz LAILA HA ILLALLAH Pendapat Aswaja Berzikir dengan lafaz ini sebanyak byknya adalah diharuskan karna tercantum dalam printahNya. Dalilnya “Wahai orangorang yang beriman berzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak banyaknya”. al Ahzab ayat 41 Pendapat Wahabi berkata“ini adalah bid’ah dari golongan yang jahil yang keluar daripada landasan syariat kepada zikir yang mensyirikan Allah” Dalilnya Kitab mereka Halaqat Mamnu’ah,Karangan Husam Aqod, m/s 25,terbitan Darul Sahabah, Tonto. 12/ Persoalan THORIQOH SUFI Pendapat Aswaja Tarikat-tarikat sufi adalah benar kecuali yang menyeleweng dari Al quran dan Sunnah Dalilnya Nabi bersabda “Barangsiapa yang mengadakan dalam Islam perkara yang baik baginya pahala dan pahala bagi mereka yang beramal dengannya” Muslim isnad sahih Pendapat Wahabi Wahabi berkata “perangilah golongan sufi sebelum kamu memerangi yahudi,sesungguhnya sufi itu adalah roh yahudi. Rujukannya Kitab merekaMajmu’ul Mufid Min’ Aqidatit Tauhid, m/s102, Maktabah Darul Fikr, RiyadhArab saudi 13/ Persoalan MAKNA ISTIWA’ Pendapat Aswaja Allah Ta’ala tidak disifatkan duduk di atas arasy dalilnya Setiap yang bersifat duduk di atas sesuatu itu sama sipat makhlukNya baik lebih besar atau kecil dari, semua itu adalah sifat-sifat jisim yang mempunyai kadar yang tertentu, sedangkan Allah Ta’ala maha suci dari perkara-Perkara tersebut. Dan tiadk mungkin sama dgn MakhlukNya . Allah berfirman “Dia Allah tidak menyerupai sesuatu pun dari makhlukNya baik dari satu segi maupun dari semua segi, dan tidak ada sesuatu pun yang menyerupaiNya”.Asyura ayat11 Imam al-Syafiiyy rahimahullah yang wafat pada 204 Hijriyyah pernah berkata “Dalil bahawa Allah wujud tanpa tempat adalah Allah Ta’ala telah wujud dan tempat pula belum wujud, kemudian Allah mencipta tempat dan Allah tetap pada sifat-Nya yang azali sebelum terciptanya tempat, maka tidak harus berlaku perubahan pada zat-Nya dan begitu juga tiada pertukaran pada sifat-Nya.”Kenyataan Imam al-Syafiiyy ini dinyatakan oleh Imam al-Hafiz Murtadha al-Zubaydiyy di dalam kitab beliau berjudul Ithaf al-Sadah al-Muttaqin نيقتملا ةداسلا فاحتإ , juzuk kedua, mukasurat 36, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah. Pendapat Wahabi Wahabi beriktikad bahwa Allah Ta’ala duduk di atas arasy. Rujukan mereka Kitab merekaNazarot Wa Ta’aqubat Ala Ma Fi kitab Assalafiah,Karangan Soleh Fauzan, m/s 40 Darul Watan Riyadh. 14/ Persoalan AL KURSI Pendapat Aswaja Al Kursi adalah jisim yang besar berada di atas arasy, dicipta oleh Allah tanpa berhajat kepadanya dalilnya “Dan kursi milik Allah itu seluas langit dan bumi” Pendapat Wahabi Kata Usaimin wahabi “Al Kursi itu adalah tempat letak kedua kaki Allah”. dalilnya Kitabnya Tafsir Ayat, Kursi,m/s 19, Maktabah Ibnu Jauzi. Arab saudi 15/ Persoalan TENTANG ALAM Pendapat Aswaja Alam itu jenisnya dan afradnya benda-benda yang terdiri daripadanyasemua itu adalah ciptaan Allah dalilnya Firman Allah_ لله خالق كل شى _ Maknannya “ Allah pencipta segala sesuatu”.Azzumar ayat 62 Pendapat Wahabi sama dengan tanggapan ahli falsafah yang mengatakan bahawa jenis alam itu adalah azali tidak ada permulaan. Anggapan mereka ini memberi arti bahwa sebelum kewujudan makhluk ini ada makhluk dan sebelumnya ada makhluk yang lain dan begitulah seterusnya tanpa permulaan. dalilnya Kitab Syarah Attohawiah,Karangan Ibnu Abil Iz,m/s132, Maktabah Islami,Beirut kitab ini dipuji oleh Ibnu Baz 16/ Persoalan BERTAWASUL DG KEMULIAAN NABI Pendapat Aswaja Orang Islam dibolehkan berdoa dengan doa ini “Ya Allah dengankemulianا nabi Muhammad sembuhkanlah penyakitku” dalilnya Hadis doa keluar masjid “Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu dengan berkat kebenaran orang-orang yang meminta kepada Mu” Ibnu Majah pendapat wahabi Soleh bin Fauzan dan selainnya dari golongan wahabi mengatakan bahawa tidak boleh betawasul dengan kemulian nabi. Dalilnya Kitabnya Attauhid,m/s 70,Riyadh. Arab saudi 17/ Persoalan PERNIKAHAN Pendapat Aswaja Perempuan muslimah boleh Menikah dengan lelaki muslim walaupun lalai dalam Sholat. Dalilnya Tidak menjadi kafir mereka yang meninggalkan sembahyang berjemaah selagi mereka tidakmengatakan sembahyang itu tidak wajib, dan mereka boleh tetap menikah dengan sesama mereka sesama muslim. Pendapat Wahabi Ibnu Baz berkata”tidak boleh menikah dgn mereka yang meninggalkan sembahyang berjema’ah” dalilnya Kitab Fatawal Mar’ah,m/s 103,Darul Watan, Riyadh. Arab saudi 18/ Persoalan MELAFAZKAN BISMILAH’ KETIKA MAKAN Pendapat Aswja tidak ada larangan mengucapkan bismillah ketika mulai makan atau memulai suatu pekerjaan. dalilnya tidak ada satupun hadist yang menghramkan hal demikian Pendapat Wahabi membaca dengan sempurna bismillahi rokhmanirokhim.. adalah salah dan adalh bida’h yang dicela dan harus dicegah. Dalilnya Kitab merekaAkhto Syaiah,Karangan Mohd Zaino,m/s 68 Arab saudi 19/ Persoalan Mentakwil ayatayat mutasyabihah nnas-nas Al quran yang tidak diketahui maknanya atau mengandungi lebih dari satu makna tetapi perlu dilihat makna yang sesuai dengan ayat tersebut Pendapat Aswja Boleh mentakwilkan ayat-ayat Al quran dan hadis-hadis Nabi yang berbentuk mutasyabihat selagi takwil tersebut tidak menyimpang dengan Al Quran dan bahasa quran itu sendiri. Dalilnya Ya Allah alimkanlah dia hikmah dan takwil Al quran” Ibnu Majah.Sebahagian ulama salaf termasuk Ibnu Abbas mentakwil ayat-ayat mutasyabihah Pendapat Wahabi Wahabi menyifatkan Ahlus Sunnah sebagai golongan kafir karena mentakwil ayat-ayat mutasyabihah dalilnya KitabQawaidul Mithly,Karangan Usaimin,m/s 45, Riyadh Arab saudi 20/ Persoalan GERAK ALLAH pendapat Aswaja Allah Ta’ala tidak disifatkan dengan bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat yang tidak boleh menduga duga hal demikian. dalilnya telah bersepakat para ulama non wahabi bahwa pergerakan itu adalah dari sifat makhlukNya. Pendapat wahabi Wahabi mengatakan bahawa Allah bergerak. bergerak dari sudut atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Dalilnya Kitab mereka Fatawa Aqidah,Karangan Usaimin,m/s 742. Arab saudi 21/ Persoalan MENZIARAHI MAKAM NABI & MUSLIM LAIN BAGI WANITA Pendapat Aswaja tidak ada larangan bagi wanita menziarahi kubur nabi dan kubur orang –orang Islam Dalilnya Saidatuna Aisyah bertanya kepada Rasulullah “Apakah yang perlu dia Aisyahkatakan ketika menziarahi kubur”, maka Rasulullah menjawab “katakanlah مسلمين __ لمؤمنين _ م _ لديا _ هل .. على .. لسلا Muslim Pendapat wahabi Usaimin wahabi berkata“perbuatan menziarahi kubur bagi perempuan itu adalah haram,dosa besar dan kafir walaupun menziarahi kubur nabi” Dalilnya Lihat kitabFatwa Muhimmah,m/s 149-150, cetakan Riyadh. Arab saudi 22/ Persoalan Allah Ta’ala tidak diliputi oleh enam arah penjuru atas,bawah,kiri kanan,depan dan belakang Pendapat Aswaja Allah Ta’ala ada tanpa diliputi oleh arah penjuru, adaNya tanpa bertempat tidak di arasy dan tidak dilangit Dalilnya Rasulullah bersabda “Engkau al zohir setiap sesuatu menunjukan akan wujudNya, tidak ada sesuatu di atasMu, dan engkau Al Batin yang tidak dapat dibayangkan,tidak ada sesuatu dibawahMu”. jikalau tidak ada sesuatu di atasNya dan di bawahNya berarti Allah tidak berada di tempat. Imam yang terkenal dengan karangan kitab aqidah beliau berjudul Aqidah al-Tahawiyyah ةيواحطلا ةديقع bernama Imam al-Hafiz Abu Jafar al-Tahawiyy wafat pada 321 Hijriyyah merupakan ulama Salaf telah menyatakan dalam kitab beliau tersebut pada halaman 15, cetakan Dar al-Yaqin yang bermaksud “Allah tidak berada tidak diliputi pada enam penjuru atas, bawah, kanan, kiri, depan, belakang seperti sekalian makhluk.”. Pendapat Wahabi Wahabi mengatakan bahwa zat Allah berada di atas arasy Dalilnya Kitab merekaFatawa Aqidah,Karangan Usaimin,m/s Arab saudi 23/ Persoalan JENGGOT LAKI-LAKI Pendapat Aswaja Memendekkan janggut yang panjang agar kelihatan rapi adalah dibolehkan. dalilnya Ibnu Omar sahabat Nabi pernah suatu ketika dia menggenggamkan janggutnya dan memotong janggut yang melebihi genggamannya Abu Daud Pendapat Wahabi Wahabi mengatakan bahwa haram memotong janggut walaupun sedikit pada semua keadaan,sebagaimana yang dikatakan oleh salah satu pemimpin mereka mereka Ibnu Baz. dalilnya lihat KitabnyaTahqiq Wal Idhoh Likasir Min Masail Alhaj Wal Umrah wazziarah,m/s 16. Arab saudi 24/ Persoalan MELETAKAN PELEPAH DIATAS MAKAM Pendapat Aswaja Meletakan pelepah tamar atas kubur orang Islam adalah dibolehkan Dalilnya Dalam riwayat Bukhari terdapat hadis yang menceritakan bahawa pernah satu ketika nabi lalu di tepi dua kubur, kemudian mengambil pelepah tamar lalu mematahkannya dan meletakkan setiap pelepah ke atas dua kubur itu lalu bersabdaله يخفف عنهما – لع “mudah-mudahan diringankan azab mereka” Bukhari isnad sahihwahabi menghukum kafir Bukhari maka hadis ini di anggap Dlaif oleh Muhammad bin Abdul wahab pendiri wahabi Pendapat wahabi Ibnu Baz berkata”meletakan pelepah tamar di atas kubur bukanlah suatu perkara yang disyariatkan” dalilnya Lihat ktab aslinya “ Ta’liq Ibnu Baz dalam kitab Fathul Bari,Darul Ma’rifah, Beirut 25/ persoalan MAZHAB Pendapat Aswaja 4 madzab adalah generasi penerus akidah Ulama Salaf sebagaimana penjelasn sunnah Rasullullah yang menjadi pembimbing umat islam kearah yang benar menurut sunnah bukan syirik dalil ijma kebanyakan ulama sepakat Pendapat wahabi “Mengikut mana-mana mazhab adalah syirik.” Dalilnya kitabnya al-Din al-Khalis صلاخلا نيدلا , juzuk 1, halaman 140 dan 160, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah. 26/ Persoalan SITI HAWA ISTRI NABI ADAM Pendapat Aswaja Istri nabi Adam adanlah ibu seluruh bani adam dan bukan pelaku syirik Dalilnya Sunnah rasulullah dan Alquran Sudah jelas. Pendapat Wahabi “Sesungguhnya syirik itu berlaku kepada Hawwa.”. Rujukannya kitabnya al-Din al-Khalis صلاخلا نيدلا , juzuk 1, .140 dan 160, cetakan Dar al-Kutub al-Ilmiyyah apakah umat muslim terhukum kafir Pendapat Aswaja Tidak semua bisa dihukum kafir musyrik karna lalai dalam ibadah atau karna kesalahan yang tidak disengaja sesungguhnya manusia itu tidak luput dari sipat lalai dan dia keluar dari islam atau mendustakan Allah. Pendapat Wahabi Muhammad bin Abd al-Wahhab berkata Aku membawa kepada kamu semua agama yang baru dan manusia selain pengikutku adalah kafir musyrik.” dalilnya kitabnya al-Durar al-Saniyyah Fi al-Radd Ala al-Wahhabiyyah ةيباهولا ىلع درلا يف ةينسلا رردلا , surat 42“ ===================================== Demikian sebagian contoh yang dapat penulis kemukakan. ada byk sekali perbedaan antara keduanya..terutama memahami perkara Bid`ah walaupun keduanya sama sama sepakat mengakui adanya Bid`ah dan pada uraian ini hanya sekedar bahan renungan kita atas hujah hujah para Ulama Ahlsuunnah wal jama`ah dan pada Akhirnya..silahkan anda analisa sendiri apa yang anda anggap benar dan menyimpang dan dari uraian diatas sbenarnya cukup dalam hujah satu sisi..dgn hadist dan qur`an, disisi lain dgn kitab Ulama pemimpin mereka yang bisa anda lihat sendiri kitab anda berada di Arab silahkan kunjungi Perpustakaan kerajaan saudi dan buku buku agama golongan wahabi di pusat perbelanjaan di jeddah dan syukur jika terdapat di indonesia. Salam UkhuwahAdasebuah kisah menarik yang sayang jika kita lewatkan, kisah ini tertulis dalam buku "Buku Pintar Berdebat Dengan Wahabi" karya Ustadz Muhammad Idrus Ramli. Tepatnya pada bab Bid'ah Hasanah, Mengangkat sebuah kisah
Jombang, NU OnlineUntuk membentengi paham Ahlussunnah Wal Jamaah Aswaja annahdliyah, warga Nahdhatul Ulama’ NU hendaknya mengenal tentang Manhaj metode Salafi Wahabi, Abu Zahroh dalam kitabnya “Thoriqul Madzahib” mengungkapkan tentang berbagai manhaj yang ada dalam Islam. Demikian dikatakan KH Wazir Ali dalam pertemuan rutin Rais Syuriah MWCNU se Jombang dengan Jajaran Syuriah PCNU Jombang di aula PCNU seteempat, Ahad 06/12 kemarin. Menurut salah satu Wakil Syuriah PCNU Jombang ini, menukil pendapat Syekh Abu Zahroh, ada 5 lima manhaj dalam Islam. Manhaj tersebut yang pertama adalah Manhaj Falasifah, yang menggunakan ayat-ayat teologi dan nalar rasio dalam menerangkan tentang ketuhanan. Manhaj yang kedua lanjutnya, yaitu Manhaj Mutakallimin Mu’tazilah. Madzhab ini secara umum menggunakan qodiyah aqliyah ketetapan nalar daripada nash al-Qur’an. Akal digunakan untuk memaknai nash. Ayat-ayat yang terkait dengan aqidah harus sejalan dengan dengan rasio, meskipun terkadang keluar dari ketentuan nash al-Qur’an. Manhaj selanjutnya, tambah dia, adalah Manhaj Maturidiyah yaitu memahami dengan nash al-Qur’an dan Hadist tetapi juga didukung oleh rasio. Kemudaian yang keempat, yakni Manhaj Asy’ariah yang selalu berpegang kepada al-Qur’an dan Hadist tetapi juga tidak mengenyampingkan rasio dalil-dalil aqliyah. Dan yang terahir Manhaj Salafi/Wahabi. Manhaj ini hanya menerima nash al-Qur’an dan Hadist tanpa melakukan ta’wil menggunakan rasio sama sekali. Bahasan kali ini, menurut Kiai Wazir, fokus pada Salaf Wahabi. Mereka sama sekali tidak mau menggunakan ta’wil akal dalam meengartikan nash al-Qur’an dan Hadist. “Sehingga mereka dalam megartikan ayat yadullah fauqo aidihim, akan mengartikan yadullah, tangan Allah SWT dalam arti seperti makhluq, karena itu mereka dikatakan juga berpaham mujassimah men-jisim-kan Allah SWT”, katanya. Kiai Wazir menjelaskan bahwa paham Salafi Wahabi pertama-tama dikembangkan oleh Muhammad Bin Abdul Wahab. Seorang Ulama yang belajar dari gagasan Ibn Taimiyah dan madzhab Hambali. “Dia mengembangkan paham mujassimah-nya di kampung halamannya, tetapi ditolak oleh keluarga dan masyarakatnya. Di saat keluarga Ibn Saud, atas bantuan pembesar militer Inggris, berhasil menguasai jazirah Arab, menggunakan paham yang dikembangkan Muhammad bin Abdul Wahab sebagai asas teologinya,” jelasnya. Paham ini berlebihan dalam memaknai bid’ah tawassa’a fil bid’ah, tidak saja dalam urusan ibadah, tetapi semua hal yang tidak ada dalam sunnah dikatakan sebagai bid’ah, dan bid’ah apapun bagi mereka adalah dlolalah sesat. “Mereka tidak mengenal bid’ah sayyi-ah buruk adan hasanah baik. Misalnya, tentang jenggot, bukan persoalan ibadah. Karena Nabi SAW berjenggot, maka bagi mereka memotong jenggot haram,” terangnya. Ia juga menceritakan salah satu ajaran kaum Salafi Wahabi, saat datang ke suatu tempat baru, yang dituju pertama kali adalah kuburan makam. Kuburan yang ada cungkupnya akan dibongkar, karena mereka tidak mau menyamakan kuburan dengan masjid sehingga mereka tidak mau kuburan ada cungkupnya. Meraka juga melarang taqorrub kepada Allah SWT dengan tawassul melalui orang-orang sholeh dan para wali, serta melarang istighotsah dan tawassul kepada orang yang sudah meninggal dunia. Syamsul/Mahbib
LADUNIID, Jakarta - Istilah salafi dipopulerkan oleh Nashiruddin al-Bani sekitar tahun 1980-an di Madinah. Pengikut pemikiran al-Bani ini belakangan dikenal dengan sebutan Jemaah Salafi. Istilah ini sejak dulu sudah digunakan di Indonesia, contohnya pesantren salafiyah yang berarti metodenya masih menggunakan metode salaf dalam proses menyalurkan Apa itu Islam, Islam adalah satu-satunya agama yang di ridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala [Ali Imran 19]. Ia merupakan agama yang sudah ada sejak awal kedatangan manusia ke Bumi, dan perlahan-lahan disempurnakan oleh sekitar nabi. Kenapa harus disempurnakan secara bertahap sampai melalui nabi? Karena manusia terdahulu belum sanggup menerima syariat Islam yang sempurna itu. Nabi terakhir yang Allah utus untuk menyempurnakan agama ini adalah Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مَثَلِي وَمَثَلَ الأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِي كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بَيْتًا فَأَحْسَنَهُ وَأَجْمَلَهُ، إِلاَّ مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ. فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِهِ وَيَعْجَبُونَ لَهُ وَيَقُولُونَ هَلاَّ وُضِعَتْ هَذِهِ اللَّبِنَةُ. قَالَ فَأَنَا اللَّبِنَةُ، وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّينَ. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Bahwa Rasulullah ﷺ bersabda Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan Nabi-Nabi sebelumku seperti seseorang yang membangun suatu rumah lalu dia membaguskannya dan memperindahnya kecuali satu tempat batu bata yang berada di pojok rumah tersebut, lalu manusia mengelilinginya dan mereka terkagum-kagum dengannya sambil berkata “Alangkah baiknya jika labinah ini diletakkan di tempatnya.” Beliau bersabda Maka akulah batu bata itu dan aku adalah penutup para Nabi. Sama seperti pada agama-agama abrahamik lainnya yang terdiri dari beberapa golongan, yang menurut Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam Yahudi berpecah menjadi 71 golongan dan nasrani 72 golongan, dalam Islam pun agama ini terdiri dari firqah-firqah, yaitu 73 firqah. Bergolongan atau firqah sendiri adalah sesuatu yang Allah haramkan. Masalahnya, sejumlah manusia hanya menganggap bahwa firqah itu terbatas pada GOLONGAN saja. Padahal bisa saja Allah juga memasukkan Aliran dan organisasi sebagai perkara yang memecah agama Allah. Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolong-golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah. Kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” QS. Al-An’am [6] 159 Ada dua kelompok/aliran besar Islam yang ada di dunia ini, yaitu Sunni dan Syiah. Selain itu di Indonesia kita sering mendengar istilah Salafi, Wahabi dan Aswaja. Siapa mereka? Berikut penjelasannya Kelompok Islam Terbesar di Dunia 1. Sunni Ahlus-Sunnah wal Jama’ah Sunni adalah kelompok aqidah yang orang-orangnya menjalankan syariat agamanya dengan meneladani Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan para Sahabatnya Radhiyallahu anhum. Disebut Ahlus Sunnah, karena mereka mengikuti dan memegang teguh Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan para Sahabatnya Radhiyallahu anhum. Sunni adalah firkah Islam terbesar di dunia. Menurut Wikipedia, 90% umat muslim di seluruh dunia termasuk dalam kaum Sunni. 2. Syiah Syiah termasuk salah satu kelompok Islam besar di dunia. Tapi sebenarnya, Syiah tidak bisa dibilang besar juga. Syiah disebut kelompok besar karena memiliki pemahaman yang sangat berlawanan tentang Islam dibandingkan dengan kelompok-kelompok Islam lainnya, maka Syiah bisa di bilang jenis Islam yang sama sekali berbeda. Bahkan beberapa ulama menyimpulkan kalau Syiah adalah agama yang benar-benar berbeda dengan Islam, meskipun mereka masih menggunakan nama Islam. Ada beberapa alasan kenapa kebanyakan ulama menganggap Syiah adalah kelompok yang benar-benar berbeda dengan Islam. Terutama karena mushaf milik Syiah berbeda dengan Alquran yang sudah di validasi oleh Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wa sallam mushaf mereka lebih tebal, menolak bahkan ada yang mengkafirkan sahabat nabi, dan banyak lagi. Bagaimana dengan Salafi, Wahabi, dan Aswaja? Selanjutnya kita akan masuk ke Salafi, Wahabi, dan Aswaja. Ketiganya sebenarnya termasuk dalam Islam Sunni, namun beberapa kelompok Islam menyebut Wahabi sebagai kelompok sesat. Apakah benar demikian? 1. Salafi Banyak orang mengira Salafi adalah golongan atau aliran Islam, sebagian lagi menyebutnya mazhab. Namun sebenarnya ia adalah “istilah” yang diberikan oleh orang-orang yang ada di luar kelompok ini, kepada orang-orang yang ada dalam kelompok ini yaitu orang-orang yang mengikuti dan menyebarkan sunnah. SideNote [1] sebenarnya kata “kelompok” tidak tepat digunakan dalam paragraph diatas, namun saya tidak menemukan istilah lain yang lebih tepat untuk menggambarkannya. Salafi mendakwahkan kemurnian syariat Islam. Mereka yang menganut manhaz ini tidak menambah-nambahi dan mengurang-ngurangi syariat yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Apa yang dilakukan, di putuskan, di benarkan, disetujui, di katakan, di sampaikan dan di contohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam semasa ia hidup, itulah yang dikerjakan dan dijadikan panutan contoh oleh orang-orang Salafi. Dalam menjalankan syariat Islam, Salafi berlandaskan pada Alquran dan As-Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lalu memahaminya dengan pemahaman salaffus shalih Orang sholeh terdahulu, yaitu tiga generasi awal umat Islam yang telah mendahului kita yaitu sahabat, Tabi’in, dan Tabiut Tabi’in. Penganutnya benar-benar memegang teguh keduanya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ “Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533 2. Wahabi “Wahabi” adalah istilah ejekan yang pertama kali dilontarkan oleh para penganut Syiah kepada muslim Sunni di Arab Saudi, dengan tujuan untuk mengejek dan memfitnah orang-orang Sunni. Istilah ini mereka buat seakan-akan menjadi momok yang menakutkan. Itulah sebabnya Arab Saudi saat ini di cap sebagai pusatnya Wahabi. Istilah ini juga dinisbatkan kepada para Salafi. Mirisnya di Indonesia saat ini, istilah “Wahabi” justru digunakan oleh sekelompok muslim untuk memfitnah, membentur-benturkan dan mengadu domba saudara mereka sendiri yaitu orang-orang Salafi, seakan-akan mereka adalah islam liberal, islam garis keras, bahkan teroris. Di Indonesia, istilah “Wahabi” justru sering di lontarkan oleh orang-orang yang mengaku dirinya “Aswaja”. 3. Aswaja Aswaja adalah singkatan dari “Ahlus-Sunnah wal Jama’ah”, disebut juga Sunni. Jadi baik Aswaja maupun Ahlus-Sunnah wal Jama’ah keduanya adalah Islam Sunni. Baik Arab Saudi dan Indonesia keduanya adalah negara yang mayoritas penduduknya Islam Sunni. Menariknya, Salafi sebenarnya juga termasuk Ahlus-Sunnah. Namun ada perbedaan pandangan mengenai Aswaja di Arab Saudi dengan di Indonesia. Jika Aswaja di Arab Saudi adalah mereka yang mengikuti Alquran dan Sunnah Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan memurnikan ajaran Islam, maka di Indonesia Aswaja adalah mereka yang mengikuti mazhab Syafi’i sekaligus menjalankan tradisi nenek moyang Indonesia. Bahkan beberapa orang meng-islam-kan tradisi nenek moyang mereka dan menjalankannya, meski tradisi itu bertentangan dengan syariat Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yaitu Alquran dan Sunnah. Anehnya, orang-orang Indonesia yang mengaku “Aswaja” biasanya bertoleransi secara berlebihan terhadap orang-orang kafir. Misalnya, berdoa bersama orang kafir kepada tuhan masing-masing, namun masih bercampur, mengucapkan selamat untuk perayaan hari besar agama lain, mengunjungi tempat ibadah agama lain, dsb. Namun kepada saudara muslimnya yang Salafi, mereka tidak bertoleransi dengan menyebut-nyebut “Wahabi”, “Salafi”, “Islam Intoleran”, “Islam sesat”, “islam liberal”, dsb. PEMBAHASAN A. Karakteristik Aswaja dalam Bidang Aqidah. 1) Akidah Ahlusunnah Wal-Jama’ah. Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam kajian akidah ahlusunnah wal-jama’ah. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Ilahiyyat (ketuhanan) yaitu bahasan yang berkenaan dengan Tuhan dan sifat-sifat-Nya. a.